KHUTBAH IDUL ADHA 1443H
MEMAHAMI ESENSI QURBAN MERAIH RAHMAT SANG MAHA RAHMAN
oleh: Fathurrohman Saifuddin
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.
الحمدُ لله الذي أماتَ وأحيا، ومنَع وأعطَى، وأرشَدَ وهدى، وأضحَكَ وأبكى، الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى والذي أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَمَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَعَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَالْوَفَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ
فَيَآأَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وإياي َنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ فَضِيْلٌ وَعِيْدٌ شَرِيْفٌ. قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الَّرجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّرحمن الرحيم. إِنّا أَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَالأَبْتَر، وقَالَ لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيم
Ikhwani fillah a’azzani waiyyakumullahu jami’an..
Tiadalah sepatah ungkapan untuk lisan ucapkan atas segala anugerah yang telah allah hadirkan, dan oleh tetapnya hati dalam iman, juga dengan sempatnya raga, afiatnya jiwa serta sehatnya badan sehingga membawa kita berhimpun bersama merayakan idul Qurban baik di masjid maupun lapangan, yang seindah, sepantas dan sepadan dengan takbir, tahlil serta tahmid kalimat syukur dan pujian..
allahu akbar3x lailaahaillallahu wallahu akbar allahu akbar walillahilhamd
saudara-saudaraku seiman yang allah muliakan..
sabtu pagi nan cerah ini adalah satu dari sekian waktu, hari dimana amal shalih di dalamnya lebih allah cintai daripada hari-hari selainnya. Baginda nabi pernah bersabda..
«ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام» يعني أيام العشر. قالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: «ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله، فلم يَرْجِعْ من ذلك بشيء»
oleh karenanya, mudah-mudahan antusias hadirin jamaah sekalian dalam melaksanakan sunnah muakkadah ini berjaza’kan lipatan pahala dari allah swt. Sekaligus tercatat bagian dari shalawat badaniyah wujud manivestasi bukti rasa cinta kita kepada nabi yang mengiringi shalawat qauliyah sebagai ucapan kita allahumma shalli ala muhammad kepada beliau sang panutan yang allah daulatkan tidak hanya menjadi uswatan hasanatan untuk kita saja, namun juga rahmatan bagi semesta alam..
kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah..
kata allah dalam Surat Al-Anbiya': 107, berkenaan dengan hal itu:
{ وَمَاۤ أَرۡسَلۡنَـٰكَ إِلَّا رَحۡمَةࣰ لِّلۡعَـٰلَمِینَ }
kami tidak mengutus engkau wahai muhammad melainkan untuk menjadi rahmat, yaitu untuk berdakwah atau mengajak manusia ke jalan allah dengan semangat dasar kelembutan (ar riqqah), empati (ta’aththuf), memberi maaf (maghfirah) dan juga kasih sayang (hanan), agar menjadi manusia utuh yang tentunya dengan senantiasa memperhatikan aspek fisik, psikis, akal maupun fithrah serta menjaga keseimbangan antara hablumminallah dan hablumminannas.
Ikhwani arsyadakumullah..
Hablumminallah dinilai baik apabila hablumminannas juga baik. Dan inilah tujuan pengajaran akhlak yang beliau saw diutus untuk itu.
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)
Maka tidak mengherankan ketika rasulullah saw juga mendevinisikan iman dengan bukti perbuatan nyata yang baik dari seseorang terhadap saudaranya. Sebagaimana sabdanya..
1. من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرًا أو ليصْمُت
2. ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضَيْفَه.
3. مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
4. (لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ) رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ
5. والله لا يؤمن، والله لا يؤمن، والله لا يؤمن، قيل: من يا رسول الله؟ قال: الذي لا يأمن جاره بوائقه
6. ليس بمؤمنٍ من بات شبعان وجارُه إلى جنبِه جائعٌ وهو يعلمُ
Allahu akbar walillahil hamd
Jama’ah idul qurban yang allah muliakan..
Berbuat baik dalam bahasa arab disebut dengan ihsan dari kata ahsana yuhsinu, orangnya disebut muhsin jamaknya muhsinin. Jika adil bermakna memberikan kewajijban dan mengambil apa yang menjadi hak, maka ihsan lebih dari sekadar itu, ihsan berarti memberikan lebih dari apa yang menjadi kewajiban dan mengambil kurang dari hak yang semestinya didapatkan. Allah menyanjung perbuatan mulia ini dengan menjamin dekat dengan rahmat. quran surat al a’raf 56 menjelaskan
إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِیبࣱ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ
Dan rahmat allah itu dekat pada orang-orang yang berbuat baik/ muhsinin
Imam As sa’di dalam tafsirnya mengatakan bahwa semakin banyak seorang hamba berbuat baik maka ia akan semakin dekat dengan rahmat allah, allah pun dekat kepadanya dengan rahmatnya, dan inilah dorongan untuk berbuat baik yang sangat jelas tidak hanya dalam beribadah kepada allah saja namun juga kepada para hambanya, seperti berqurban lalu membagikan dagingnya kepada fakir miskin di sekitarnya.
Maasyiral muslimin hadakumullah..
Idul adh-ha atau yang dikenal juga dengan sebutan idul qurban memang identik dengan kegiatan penyembelihan binatang ternak tertentu sebagai rangkaian pelaksanaan ibadah hari besar kedua bagi orang yang beriman. Meskipun faktanya karena berbagai faktor, tidak semua tempat pasti selalu ada yang mampu berqurban. Tetapi hal ini tentu tetap tidak mengurangi makna perayaan idul qurban.
Qurban, secara bahasa terambil dari kata sifat “qorib” yang kemudian ditambahkan harf alif dan nun di akhir menunjuk makna superlatif atau mubalaghah mengikut wazn fu’laan. Kata yang sewazn dengan ini seperti furqan dari kata fariiq, kufran dari kafiir, tughyan dari tagha dan sebagainya. Bentuk wazn ini menjadikan kata tersebut memiliki makna lebih, sehingga qurban artinya lebih/ sangat dekat, furqan sangat jauh berbeda dan kufran amat sangat ingkar.
Sedangkan secara istilah yang dimaksud dengan qurban sebagaimana tersebut dalam al maidah 27 allah mengatakan..
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ
Dan bacakanlah kepada mereka kisah sebenar kedua anak adam, ketika mereka mempersembahkan qurban
Maka qurban adalah sesuatu termasuk amal yang dijadikan oleh hamba sebagai sarana mendekatkan atau semakin dekat dengan allah swt.
Jama’ah rahimakumullah..
ayat tersebut tidak hanya memahamkan kita makna dari qurban saja, lebih dari itu kita juga didorong untuk menunaikan perintah ini dengan sepenuh hati melandasinya dengan iman dan takwa kepada allah swt. Sebagaimana tersebut dalam akhir ayatnya yang berbunyi “Innama yataqabbalullahu minal muttaqin”. Karena allah hanya menerima qurbannya orang yang bertakwa.
Sehingga penting kiranya bagi kita untuk lebih dalam melihat esensi dari ibadah qurban sehingga nantinya akan muncul nilai-nilai dalam diri sebagaimana yang syariat harapkan..
Pertama, berqurban adalah membangun kedekatan dengan allah swt, maka diharapkan dengan berqurban seorang hamba menjadi semakin bertambah ta’at kepada allah swt, ibadahnya semakin rajin misalkan, semakin kuat imannya karena ia yaqin rezeki allah yang menentukan, dan yang paling penting tentunya semakin berkualitas takwanya kepada allah swt dibuktikan dengan ridha terhadap semua ketetapan, bersabar menghadapi ujian dan tetap berhusnudzan kepada allah terhadap hikmahnya dibalik segala musibah yang diberikan.
Kedua, qurban maknanya memang dekat tetapi hakikatnya bukan tentang jarak. Karena bahkan dalam berbagai ayat, Allah menyatakan bahwa dirinya memang sudah dekat dengan hambanya,
1. وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ
2. إِنَّ رَبِّی قَرِیبࣱ مُّجِیبࣱ
3. وَهُوَ مَعَكُمۡ أَیۡنَ مَا كُنتُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِیرࣱ
4. وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَیۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِیدِ
Maka berqurban, bukanlah untuk menjangkau 1 centi atau mili akan tetapi menuntun kita memastikan bahwa ia mengeluarkan satu keburukan yang menjadi dinding penghalang antara hati kita dan penciptanya, itulah hubbuddunya. Kata nabi..
حب الدنيا رأس كل خطيئة
"Cinta dunia itu adalah biang keladi semua dosa." (HR. Baihaqi, status hadits mursal dari Hasan Bashri, isnadnya hasan)
Keluarnya sifat buruk yang kemudian disusul dengan muculnya sifat baik, dalam quran disebut dengan albirr.
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Dan dari sini, muncul istilah haji mabrur, gelar yang disematkan bagi siapa yang mampu meninggalkan kebiasaan buruk sebelum berangkat kemudian memenuhinya dengan kebaikan setelah kembali
Ketiga, Ibadah qurban merupakan jalan pembersihan, bagi jiwa setiap insan. Dengan berqurban, seorang hamba diharapkan menjadi lebih mencintai akhirat, pahala dan syurga sebagaimana yang allah dan rasulnya janjikan. yaitu bahwa ada yang lebih cepat dari jatuhnya tetesan darah hewan qurban, itulah maghfirah ampunan dari allah..
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
“Tidak ada amalan yang dilakukan oleh manusia pada hari Idul Adha yang lebih Allah cinta selain daripada mengucurkan darah hewan kurban karena sesungguhnya, ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada Allah sebelum tetesan darah itu jatuh ke bumi. Maka itu, bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban!” (HR. At-Tirmidzi)
Hadirin jamaah sekalian, mudah-mudahan allah menjadikan kita termasuk golongan hamba yang bersyukur oleh semua pengorbanan yang kita berikan, baik harta, waktu maupun tenaga untuk memeriahkan millah nabi ibrahim khalilullah, yaitu mensyi’arkan tauhid laailaahaillallah, bahwa yang berhak bersemayam di dalam hati kita hanyalah allah.. Allahu akbar3x laailaaha illallah wallahu akbar allahu akbar walillahilhamd
اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهم انا نسألك بحق هذا اليوم الذي جعلته للمسلمين عيدا، ولمحمد صلى الله عليه وآله ذخرا ومزيدا، ان تصلي على محمد وال محمد، وان تصلي على جميع ملائكتك المقربين وأنبيائك المرسلين، وان تغفر لنا ولوالدينا ولجميع المؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات، الاحياء منهم والأموات.
اللهم انا نسألك من خير ما سألك عبادك المرسلون، ونعوذ بك مما استعاذ منه عبادك المخلصون.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُك اْلحَقُّ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ فَإِنْ كُنَّا مِنَ المُحْسِنِيْن فَارْحَمْنا، وَإِنْ لَمْ نَكُنْ مِنَ اْلمُحْسِنِيْنَ فَقَدْ قُلْتَ وَكَانَ بِاْلمُؤْمِنِيْن َ رَحِيْماً فَارْحَمْنا وَإنْ لَم نكُنْ مِن َ اْلمُؤْمِنيْنَ فَأَنْتَ أَهْلُ التَّقْوَى وَأهْلُ اْلمَغفِرَةِ فَاغفِرْ لنا، وَإنْ لَمْ نكُنْ مُسْتَحِقًّا لِشَيئٍ مِنْ ذَلِكَ فَنحن صَاحِبُ مُصِيْبَة ٍوَقَدْ قُلْتَ الّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنا لِلَّهِ وَإِنَّا إِليهِ رَاجِعونَ أُولَٰئكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمةٌ وَأُولَٰئكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ اَللَّهُمَّ فَارْحَمْنا يا أرحم الراحمين
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَالله، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ واسالوه من فضله يعطكم وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر.
Komentar
Posting Komentar